Saturday, May 25, 2013

Good Bye Putih-Abu Abu


AKHIRNYA LULUS JUGA!

Mungkin kata ini merupakan kata yg paling banyak di ucapkan setiap tahunnya pada saat hari kelulusan tiba. Dan sebenarnya kata itu juga yg gw ucapkan waktu gw lulus UN 2012 tahun kemaren.

Menurut data yg diambil dari berbagai sumber, pada tahun 2013 ini jumlah siswa yang tidak lulus Ujian Nasional sebanyak 8.250 siswa dari 1.581.286 siswa peserta Ujian Nasional sementara dinyatakan lulus mencapai 1.573.036 siswa.

Dimana peserta didik SMA dan sederajat yang dinyatakan lulus dengan harus memiliki nilai rata-rata paling rendah 5,5 dan nilai mata pelajaran paling rendah empat. selain itu posisi tertinggi ketidaklulusan diperoleh Provinsi NAD yaitu sebesar 3,11 persen atau 1.754 siswa dari 65 ribu peserta UN di provinsi tersebut. Provinsi kedua dengan tingkat yang ketidaklulusan yang tinggi adalah Provinsi Papua dengan ketidak lulusan 2,85 % dan ketiga dipegang oleh Sulawesi Tengah (Sulteng).

Sementara provinsi dengan tingkat kelulusan 100 persen adalah Jawa Barat. 

Secara Nasional Tingkat kelulusan secara Nasional 2013 mencapai 99,48% mengalami penurunan sebesar 0,02% dari tahun sebelumnya 2012 yang mencapai 99,5%. 

"Semua siswa yang tidak lulus UN diperolehkan ikut ujian paket C yang waktunya akan ditentukan kemudian. Kami berharap mereka belajar secara agar lulus dalam ujian paket C," kata Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Ikhwanudin.

Untuk UN 2013 sendiri pengungumannya tumpah pada hari jumat tanggal 24 Mei 2013.
Menurut adek gw yg kebetulan lulus pada hari itu (Thanks God!) pengunguman sudah ada dipagi hari, tapi karena bertepatan dengan hari jumat. "Ritual" coret-coret pun lebih nendang kalau dilakukan sore hari.

Kalau membahas yg namanya coret-coret baju sepertinya selalu ada pro dan kontra, namun yg dominan pastinya memang yg pro, yg kontra pun cuma sebagian karena mereka mungkin dipaksa untuk menjadi kaum kontra.

Kalau gw sendiri mendukung yg namanya coret-coret seragam, karena beberapa alasan yaitu :
  1. Ritual coretan ini merupakan salah satu cara ampuh melampiaskan kekesalan maupun kejenuhan yg sempat dirasakan selama 3 tahun menempuh SMA (namun ada juga yg lebih).
  2. Seragam coretan yg berisikan tanda tangan bisa menjadi sebuah memori dimana setiap kita melihat seragam itu,kita bisa mengingat kejadian-kejadian unik dan seru dimasa labil tersebut.
  3. Ada juga yg mengatakan sebaiknya  kita memberikan kepada yg lebih membutuhkan. Namun kalau dipikir lagi, siapa yg mau memakai seragam lusuh SMA kita yg biasanya bentuk dan ukurannya udah nggak singkron lagi? Makanya daripada ngasih yg setengah-setengah lebih baik bajunya digunakan untuk hal yang lebih heroik seperti coret-coret. karena belum tentu yg menerima seragam kita akan senang juga menerimanya. Menurut kalian?
  4. Seragam coretan bisa dibilang wujud kreatif teman-teman kita, karena setiap coretan dan tanda tangan yg ada memberikan kesan orisinil dan bisa dibilang satu seragam itu hanya dimiliki satu orang saja. Menurut gw kemungkinan yg identik cuma 0,0000001%
  5. Seragam coretan merupakan simbol tidak tertulis yg menyatakan kita lulus SMA. Jadi gak perlu lagi menjelaskan ke orang lain kalau kita lulus. Orang lain cukup tau bahwa kita lulus dengan melihat seragam kita.
Ok. Berikut beberapa foto tentang coret-coret seragam yg dilakukan adek gw (Grace) dan bandingkan dengan coretan waktu gw lulus. menurut gw, sekolah gw lebih sangar dalam ritual ini. Namun sayangnya gw gak menemukan dokumentasi waktu abang gw (Bobby) lulus.










Demikian post gw tentang UN 2013. Semoga yg gak lulus di tahun ini bisa tetap semangat mencoba ujian selanjutnya dan bagi yg udah lulus jangan senang berkepanjangan karena masih ada ujian buat masuk kampus yg diinginkan. Good luck for all!

No comments:

Post a Comment