WHO atau World Health Organization telah mengeluarkan surat rekomendasi kepada badan negara anggota PBB untuk mereview kembali peraturan shift malam warganya.
Sebuah riset yang berlangsung dari 1987 oleh ahli kanker Steve Richards menunjukkan hubungan antara kerja malam dan kemungkinan seseorang menderita kanker, terutama kanker prostat dan payudara.
Orang-orang yang bekerja di malam hari hingga subuh/pagi hari ternyata memiliki ketidakseimbangan hormon yang akhirnya mempengaruhi sistem kekebalan tubuh khususnya pada perkembangan sel-sel rusak yang seharusnya dihancurkan oleh sel-sel imun.
Pada tubuh normal, yakni waktu kerja pagi-sore, siklus metabolisme tubuh akan meningkat di pagi hari dan mulai menurun hingga malam hari. Saat seseorang memaksakan untuk terjaga di malam hari, tubuh akan memompa darah sebanyak mungkin dan mendorong sistem imun untuk meningkatkan sel-sel kekebalan tubuh seperti sel T dan CD4.
Bila "pemaksaan" ini dilakukan satu-dua kali, tubuh masih dapat memberikan toleransi tetapi saat menjadi kebiasaan, siklus tubuh yang diatur oleh jam biologis otak (circadian timeclock) akan berubah dari default ( pagi-sore ) menjadi sore-pagi.
Ini membuat kekebalan tubuh menurun di pagi hari dimana bibit penyakit dan bahan-bahan karsinogenik ( pemicu kanker ) bertebaran di udara akibat perubahan suhu dan angin. Hasil riset ini dipublikasikan dalam The Lancet Oncology.
No comments:
Post a Comment